Apa Itu Volatilitas Dalam Crypto

Apa Itu Volatilitas Dalam Crypto

Contoh volatilitas dalam pasar obligasi

Meskipun cenderung lebih stabil daripada saham, pasar obligasi tetap dipengaruhi oleh volatilitas.

Perubahan suku bunga atau perubahan persepsi risiko kredit dapat memicu fluktuasi dan deviasi standar harga obligasi.

Apa saja contoh volatilitas dalam pasar obligasi?

Pertama, kenaikan suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi cenderung turun.

Ini karena imbal hasil yang lebih tinggi pada instrumen keuangan lain, seperti deposito berjangka atau saham, menjadi lebih menarik bagi investor. Akibatnya, harga obligasi mengalami fluktuasi.

Contoh volatilitas kedua adalah penurunan suku bunga. Sebaliknya, ketika suku bunga turun, harga obligasi cenderung naik.

Investor mencari instrumen yang memberikan imbal hasil lebih baik daripada suku bunga yang rendah. Kondisi ini juga menciptakan volatilitas dalam harga obligasi.

Contoh selanjutnya adalah perubahan persepsi risiko kredit. Jika persepsi risiko terhadap penerbit obligasi berubah, misalnya karena perubahan kondisi ekonomi atau peringkat kredit, harga obligasi dapat berfluktuasi.

Obligasi dari penerbit dengan risiko kredit yang lebih tinggi akan mengalami volatilitas lebih besar.

Contoh volatilitas dalam pasar saham

Pasar saham sering menjadi sorotan utama dalam pembahasan tentang volatilitas. Perubahan dari harga saham yang cepat dan signifikan bisa menghasilkan tingkat volatilitas yang tinggi.

Misalnya, ketika ada rilis berita penting atau peristiwa tak terduga seperti kenaikan suku bunga atau perubahan kebijakan saham perusahaan, harga saham mengalami kenaikan yang berfluktuasi secara dramatis dalam waktu singkat.

Hal ini menciptakan ketidakpastian di pasar dan menyebabkan volatilitas yang signifikan.

Faktor Sektor dan Industri

Faktor penyebab lain dari volatilitas adalah dari sektor dan industri. Hal ini dapat terjadi jika pemerintah memberlakukan banyak aturan yang mengikat pada industri tertentu. Sebagai contoh saat perusahaan harus meningkatkan kepatuhan dan mengeluarkan biaya lebih besar untuk karyawan berdasarkan ketentuan tersebut sehingga mempengaruhi pendapatan perusahaan di periode tersebut.

Selain itu, beberapa kegiatan berupa pengumuman dari industri sekuritas juga bisa menjadi faktor penyebab volatility, seperti pembatasan atau penundaan trading, laporan pertemuan tahunan, insider trading, dll.

Mengapa Volatilitas Mata Uang Kripto Itu Penting?

Volatilitas di pasar kripto dapat menimbulkan risiko sekaligus peluang.

Di satu sisi, volatilitas dapat menghasilkan keuntungan besar jika transaksi dilakukan pada waktu yang tepat. Di dunia kripto, pengguna menyebutnya “buy the dip” (beli saat harga turun) dan “take profit” (ambil untung) — dengan kata lain, karena volatilitas menyertai pasar kripto, seseorang dapat menunggu harga turun untuk membeli dan sering kali menjual cepat-cepat dengan harga tinggi.

Di sisi lain, volatilitas dapat menimbulkan kerugian besar jika tidak dikelola dengan baik. Dengan kata lain, menjual dengan harga rendah dan membeli dengan harga tinggi.

Intinya, volatilitas adalah fitur penting di pasar mata uang kripto yang tidak boleh diabaikan. Dengan memahami volatilitas, trader dapat mengembangkan strategi yang efektif untuk mengamati gejolak pasar.

Pelajari psikologi trading dan pengaruhnya terhadap perilaku pembelian.

Bagaimana cara memprediksi volatilitas?

Memprediksi volatilitas tidak bisa menggunakan satu metode saja. Beberapa metode sering kali digabungkan untuk mendapat perkiraan yang lebih andal.

Metode-metode tersebut antara lain: analisis historis, pendekatan statistik model GARCH (Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity), analisis fundamental, analisis sentimen, teknik machine learning, dll.

Penyebab FOMO di Dunia Crypto :

Ada beberapa alasan mengapa FOMO dapat terjadi di dunia crypto. Pertama, ketika harga suatu crypto tiba-tiba melonjak, kita bisa merasa tergoda untuk membeli karena takut akan kehilangan kenaikan harga yang besar. Kedua, ketika ada proyek baru atau tren terbaru dalam dunia crypto yang sedang booming, kita bisa merasa tertekan untuk ikut serta tanpa benar-benar memahami risikonya.

Pulihnya Musim Dingin 2023/2024

Setelah depegging Terra-LUNA, banyak yang memperkirakan bakal terjadi musim dingin kripto (crypto winter) yang dahsyat dan berkepanjangan. Namun, setahun setelah peristiwa itu, pasar pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, ditandai dengan lonjakan volatilitas pada Bitcoin dan altcoin.

Penyebabnya bermacam-macam: Pasar menyaksikan makin tingginya minat investor institusi pada mata uang kripto, belum lagi dorongan besar dari ETF spot Bitcoin yang akhirnya disetujui pemerintah AS. Yang juga meningkat pesat adalah minat umum pada kecerdasan buatan dan token AI. Terakhir, berbagai pengembangan pada jaringan Ethereum, seperti Shanghai Upgrade, agaknya membantu menyelamatkan ruang kripto dari keterpurukan pasar, lebih cepat dari perkiraan.

Mengukur peluang risiko

Melakukan volatilitas sebenarnya adalah sebagian aktivitas dari mengukur peluang risiko yang mungkin terjadi pada pasar keuangan. Hal yang terjadi tanpa perencanaan tentu saja akan sulit untuk mengukur bagaimana faktor risiko yang bisa terjadi.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Berbeda halnya dengan melakukan aktivitas ini karena semua hal dalam pasar keuangan jauh lebih terukur. Itu termasuk dapat membantu untuk mengukur peluang risiko yang bisa saja terjadi akibat dari stimulasi yang diberikan pada harga tadinya.

Baca Juga: Modal Asing Rp1,31 T Keluar dari Pasar Keuangan RI dalam Sepekan

Beberapa Contoh Gejolak Pasar Kripto yang Signifikan

Sepanjang sejarahnya, pasar mata uang kripto pernah mengalami beberapa kali volatilitas yang penuh gejolak:

Salah satu contohnya adalah reli Bitcoin pada akhir 2017. Dalam beberapa minggu, harga Bitcoin sempat meroket dari sekitar US$6.000 menjadi hampir US$20.000, sebelum turun lagi pada bulan-bulan berikutnya. Peristiwa ini tidak hanya menyedot perhatian media, tetapi juga membuat banyak trader yang kalang kabut menyadari pentingnya memahami volatilitas.

Depresiasi Terra-LUNA 2022

Depresiasi (depegging) Terra-LUNA pada 2022 menyebabkan runtuhnya ekosistem Terra yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menimbulkan dampak besar pada pasar kripto. Akibat depegging UST, koin stabil di ekosistem Terra, harga UST dan LUNA turun drastis, bahkan nyaris tidak berharga. Dalam beberapa hari, pasar kripto secara keseluruhan — dari Bitcoin hingga Dogecoin — mengalami penurunan harga yang dramatis.